herbal medicine



Nama               : Retno Amar Mandandari
Nim                 : 3401415047
Rombel            : 2
Makul              : Antropologi Kesehatan
HERBAL TRADITIONAL MEDICINE
DUSUN NGASINAN
            Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang diolah secara tradisional berdasarkan pengalaman (http://repository.usu.ac.id/). Obat herbal saat ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah tetapi juga menengah ke atas. Hal tersebut terjadi karena muculnya kesadaran masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature), bahwa segala sesuatu dari alam tidak akan menimbulkan dampak  yang berbahaya seperti halnya mengkonsumsi obat-obatan medis modern. Di pedesaan, tanaman-tanaman obat masih banyak dijumapai. Oleh masyarakat setempat pun juga masih sering digunakan untuk mengobati penyakit tertentu. Sama halnya di Dusun Ngasinan, Kepatihan, Selogiri, Wonogiri, di mana daerah ini masih banyak dijumpai masyarakat yang masih menjual jamu dan masih banyak orang yang menggunakan tanaman herbal untuk menyembuhkan suatu penyakit. Berikut ini merupakan contoh-contoh tanaman herbal yang digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit, di antaranya adalah:
1.      Dadap Serep (Erythrina variegate)
Dadap serep memiliki nama latin Erythrina variegate merupakan tumbuhan yang mempunyai daun bercabang tiga. Kira-kira diameter daun tersebut adalah 6-8 cm. Di dusun saya dadap serep ini sangat dikenal oleh masyarakat terutama kalangan ibu-ibu.Pasalnya, daun dadap serep ini sering kali digunakan untuk mengompres bayi ketika sedang demam.Selain untuk mengompres, dadap serep biasa digunakan untuk napel yaitu sehelai daun dadap serep yang diletakkan di atas perut bayi untuk mencegah kembung.Mbah Tugiyem (salah satu informan) mengatakan bahwa:
“Bayi jaman ndisik nek bar didusi nggon wetenge ditapel karo godhong dadap serep kae, ben ora kembung, ben ora panas awake. Nko nek wis godhonge garing lagi dijupuk.”
Menurut mbah Tugiyem, cara tersebut dirasa sangat efektif untuk menyembuhkan sakit pada bayi. Bahkan sampai sekarang pun, mbah Tugiyem masih mengajarkan hal yang demikian kepada anak-anak dan cucu mereka.
2.      Kelor (Moringa oleifera)
Tanaman obat yang selanjutnya adalah  Kelor. Kelor memiliki namaMoringa oleifera, ciri dari tanaman ini adalah pohonnyayang perdu dengan daun kecil-kecil. Kelor ini sangat terkenal di daerah-daerah pedesaan tempat saya tinggal karena kelor merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.Daun kelor ini digunakan untuk mengobati penyakit gula/diabetes.Selain untuk penyakit diabetes, daun kelor ini juga dipercaya untuk menghilangkan susuk bagi orang yang memilikinya. Orang-orang desa zaman dahulu diketahui banyak yang memiliki susuk yang berada di anggota-anggota badan mereka, namun penggunaan susuk tersebut menimbulkan efek yang menyakitkan ketika pemilik sudah tua dan akan menemui ajalnya. Mereka akan sulit untuk meninggal dunia karena di dalam tubuh mereka masih terdapat susuk. Sehingga untuk membantuk membuang susuk tersebut, daun ini digunakan.                                                     
Cara yang digunakan untuk menghilangkan susuk tersebut adalah dengan merendam daun kelor ke air kemudian daun yang berair itu diciprat-cipratkan ke tubuh orang tersebut.Menurut mbah Tugiyem, daun kelor merupakan tanaman yang ditakuti oleh makhluk yang mengganggu manusia.Ketika seseorang memiliki susuk di tubuhnya itu artinya orang tersebut.  Daun kelor yang digunakan untuk mengobati diabetes cara penggunaanya lebih sering dengan cara dimasak. Disayur merupakan salah satu cara yang dilakukan para penderita diabetes yang menggunakan daun kelor sebagai obatnya
3.      Tentir (Jatropha multifida)
Tanaman lain yang sering digunakan untuk obat ialah tentir. Tentir atau sebagian orang menyebutnya jarak tintir memiliki nama latin yaitu Jatropha multifida. Dinamakan jarak tintir karenatanaman ini masih masuk ke dalam keluarga jarak.Di desa saya tentir ini masih banyak ditemui di pekarangan warga.Tanaman ini sangat mudah dikenali karena memiliki daun yang unik.Daunnya menjari panjang dengan batang daun yang panjang pula.Getah yang terdapat di daun tentir ini lah yang menjadi obat pada luka misalnya ada anak yang terjatuh dari sepeda.Luka tersebut kemudian diberi tetesan getah yang terdapat di batang daun tentir tersebut. Getah tentir yang berwarna bening lama-kelamaan akan berwarna sedikit menguning. Ketika luka tersebut diberi getah tentir, akan menimbulkan rasa yang sangat perih  namun luka tersebut akan langsung mengering setelah diberi getah tentir.
4.      Suket teki (Cyperus rotondus L)
Suket teki atau Cyperus rotondus Lmerupakan jenis rerumputan yang paling banyak dijumpai di sekitar rumah. Tanaman ini seringkali dianggap hama dan tanaman perusak karena mampu hidup di halaman meskipun telah di semen. Di tepi-tepi jalan tanaman ini dapat tumbuh dan mampu merusak aspal jalan.Tumbuhan ini dipercaya oleh masyarakat sebagai antibiotic alami untuk tubuh.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat antibiotic adalah umbi dari suket teki.Suket teki menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk umbi kecil yang berada di akarnya.Beberapa umbi tersebut dimemarkan lalu direbus kemudian air rebusan tersebut diminum.Menurut ibu Warsi, umbi dari suket teki tersebut bisa digunakan sebagai bedak dingin karena memiliki aroma yang wangi dan diyakini dapat menghaluskan kulit wajah. Beliau berkata bahwa:
“ Wong-wong mbiyen sering nganggoni bonggol suket teki kui nggo bedak dingin ben kulite alus, nek bar ngarit kae nek pinggir dalan sisan golek suket teki. Bonggole kui kan yo wangi, Nduk.”
5.      Alang-alang  (Imperata cylindrica)

Alang-alang merupakan rumput yang tumbuh liar di tepi-tepi sawah, pematang sawah, kebun ataupun pekarangan warga. Tumbuhan dengan nama latin Imperata cylindrical ini memiliki cirri-ciri berdaun panjang dan memiliki bunga berbulu berwarna putih. Tinggi dari alang-alang ini kira-kira 30-70 cm. Alang-alang dapat digunakan sebagai obat panas dalam alami.Bagian tumbuhan yang digunakan untuk meredakan panas dalam adalah bagian akarnya.
Cara mengolah akar alang-alang menjadi obat panas dalam adalah dengan cara merebus akarnya. Mula-mula pilih akar alang-alang yang memiliki ukuran besar, kemudian dibersihkan lalu direbus dengan air secukupnya.Kemudian air tersebut diminum.Cara lainnya adalah dengan mengeringkan terlebih dahulu akar alang-alang yang sudah dibersihkan kemudian setelah dijemur sampai benar-benar kering, akar alang-alang ditumbuk sampai halus.Setelah ditumbuk, diseduh dengan air panas, dan bisa perlu ditambahkan madu.


6.      Binahong (Anredera cordifolia)
Binahong atau Anredera cordifolia merupakan salah satu tanaman obat yang merambat.Tanaman ini memiliki daun yang tebal dan lebar.Khasiat dari binahong salah satunya digunakan untuk mengobati luka-luka akibat terjatuh dan juga lebam.Caranya adalah beberapa daun ditumbuk sampai halus kemudian ditempelkan ke luka tersebut.Menurut ibu Sri Wahyuni:
nek binahong ki penak mbak, dinggo obat nek lecet-lecet utowo memar ngono anyep rasanya, bedo karo tentir. Nek tentir kan perih rasane, nek ra kuat ngasi nangisnek nggo tentir.”
 Meskipun tentir dan binahong sama-sama dapat mengobati luka-luka akibat terjatuh, binahong ini memberikan efek yang dingin dan nyaman setelah di balurkan pada luka sehingga tidak akan terasa sakit jika diobati, berbeda dengan tentir yang lebih memberikan efek perih.
Daun binahong ini mengandung zat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh, alkaloid yang pada umumnya digunakan untuk penderita diabetes karena memiliki sifat hipoglikemik yang akan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, dan saponin yang dapat memberikan penurunan terhadap kadar kolesterol yang menyehatkan jantung. Sehingga binahong ini selain dapat mengobati luka dan lebam juga mampu menjadi  obat diabetes dan kolesterol (https://manfaat.co.id/manfaat-daun-binahong).



7.      Meniran (Phyllanthus niruri)







            Tanaman dengan nama latin Phyllanthus niruriatau biasa disebut meniraninimerupakan salah satu dari jenis tanaman yang memiliki manfaat untuk tubuh. Tumbuhan yang  banyak hidup di sekitar rumah ini memiliki tinggi sekitar 10-30 cm. Meniran ini memiliki daun kecil-kecil dan memiliki buah kecil, bulat, berwarna hijau seperti kacang hijau tetapi lebih kecil lagi yang berada di bawah batang daunnya. Salah satu informan yaitu itu Warsi mengatakan bahwa buah tersebut berbentuk menyerupai menir(potongan-potongan beras) yang kecil-kecil sehingga disebut meniran.Beliau juga mengatakan bahwa:
“ Meniran ki biasane dinggo cekokan bocah ben doyan maeme.” (Ibu Warsi)
Seperti yang telah dikatakan bu Warsi bahwa meniran ini digunakan untuk cekokan(suatu usaha untuk meminumkan jamu langung ke mulut anak dengan menggunakan kain tipis yang di dalamnya terdapat jamu tersebut, kemudian diperas untuk mengeluarkan sari-sari dari jamu tersebut, biasanya dilakukan dengan paksaan karena anak seringkali sulit untuk meminumnya disebabkan oleh rasa yang tidak enak) agar menambah nafsu makan anak. Caranya adalah meniran ditumbuk sampai halus kemudian diambil sarinya.Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tanaman kecuali akarnya.



8.      Sambiloto (Andrographis paniculata)

Tanaman dengan nama latin Andrographis paniculata ini merupakan tanaman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Dusun Ngasinan karena memiliki banyak khasiat.Sambiloto ini dapat tumbuh hampir di semua tempat seperti di kebun, hutan, pekarangan rumah, dan tempat lainnya.Salah satunya adalah mengobati asam urat, antibakteri, diabetes, darah tinggi.Dalam pembuatan jamu, sambiloto ini juga menjadi salah satu campuran jamu yang disebut paitan.Disebut paitan karena rasa dari sambiloto ini ketika direbus memang sangat pahit.
Menurut ibu Sri Wahyuni, cara pengolahan sambiloto ini agar menjadi obat herbal adalah dengan mengeringkan seluruh tanaman tersebut. Setelah benar-benar kering, kemudian dicacah menjadi bagian-bagian kecil.Setelah itu barulah direbus dengan air secukupnya.Lalu diminum sehari dua kali.
Demikianlah sedikit contoh dari tanaman herbal yang ada di Dusun Ngasinan, jika kita perhatikan hampir semua tanaman yang ada di sekeliling kita memiliki khasiat masing-masing dengan cara pengolahan yang tentu berbeda.





Daftar Pustaka
















Lampiran
-          Alamat Desa Penelitian           : Dusun Ngasinan RT 01 RW 05, Kepatihan, Selogiri, Wonogiri.
-          Biodata Informan                   :
1.       

Nama               : Warsi
Usia                 : 44 tahun
Pekerjaan         : Ibu rumah tangga
Alamat                        : Ngasinan rt 01 rw 05, Kepatihan, Selogiri, Wonogiri.

2.     
Nama               : Tugiyem
Usia                 : 76 tahun
Pekerjaan         : -
Alamat                        : Ngasinan rt 01 rw 05 Kepatihan, Selogiri, Wonogiri.
3.       
Nama                           : Sri Wahyuni
Usia                             : 45 tahun
Pekerjaan                     : Ibu rumah tangga
Alamat                                    : Ngasinan rt 01 rw 05 Kepatihan, Selogiri, Wonogiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

surat reservasi hotel

surat pesanan berdasarkan iklan

Heterogenitas Masyarakat Indonesia