Penggunaan Strategi “Giveaway” Sebagai Upaya Kaum Kapitalis Mencari Keuntungan Dalam Usaha Online Shop
Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan sebuah perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan setiap individu. Perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi pola-pola dalam kehidupan mereka sekarang ini, misalnya dengan kemajuan teknologi dalam masyarakat yang lebih sering menggunakan gadgetnya untuk menggantikan aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan di luar rumah. Dengan penggunaan sosial media, keperluan bisnis, belanja kebutuhan rumah tangga, diskusi daring, dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan cepat tanpa kita berpindah tempat ke mana pun. Adanya sosial media yang semakin beranekaragam jenisnya ini memberikan dampak positif maupun negatif. Positifnya, lebih efisien waktu karena masyarakat dapat melakukan segala keperluannya hanya dengan diam di tempat tanpa beranjak ke luar rumah. Dampak negatif ialah mereka kurang berinteraksi dengan sesama individu-individu lain sehingga sosialisasi kurang terjadi, terdapat berbagai macam cara orang lain untuk melakukan tindak kejahatan di dunia maya, dan lain-lain.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan sosial media di Indonesia saat ini menjadi sebuah peluang yang menjanjikan bagi para pelaku usaha bisnis untuk beralih ke usaha online shop. Media sosial menjadi media bagi para pebisnis online shop untuk menjual produknya. Pasar online shop memiliki sifat dinamis, menuntut perubahan-perubahan, memerlukan langkah tepat, dan reaksi cepat, sehingga dengan demikian produk yang dijual akan mampu bertahan dalam persaingan pasar (Banjaransari, 2018:2). Berdasarkan hal tersebut maka maka kaum kapitalis melihat peluang tersebut kemudian melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnisnya. Untuk itu strategi yang digunakan dalam kegiatan pemasaran dengan mengutamakan komunikasi antara penjual dan pembeli lebih ditonjolkan untuk menarik calon konsumen.
Saat ini bisnis online shop menjamur di instagram, karena dari jenis media sosial yang ada saat ini instagram menjadi salah satu sosial media yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia (https://techno.okezone.com). Dengan foto-foto dan segala macam informasi yang diunggah ditampilkan dengan menarik maka dapat dengan mudah untuk menjadi perhatian bagi para pengguna instagram lainnya. Peluang tersebut kemudian dilihat oleh para pengusaha online shop untuk gencar dalam mempromosikan produknya melalui kemunikasi pemasaran di instragram. Menurut Abad (dalam Banjaransari, 2018: 2) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran di internet melalui media massa dapat memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh barang ataupun jasa yang diinginkan.
Terkait dengan komunikasi pemasaran melalui sosial media tersebut memunculkan adanya fenomena baru dalam strategi komunikasi pemasaran yaitu Shout For Shout (SFS). SFS ini merupakan konsep promosi yang termasuk dalam bagian dari model pemasaran 3.0 marketing yang menekankan pada aspek partisipasi dalam melakukan promosi dalam instragram (Lestari, 2015: 413). SFS tersebut merupakan sebuah aktivitas untuk saling mempromosikan produk melalui akun instagram. Salah satu jenis dari strategi komunikasi pemasaran tersebut adalah giveaway. Giveaway merupakan sebuah kegiatan berupa pemberian hadiah gratis kepada siapa saja yang sesuai dengan produk yang dijanjikan oleh seller, pemenangnya akan ditentukan secara acak oleh seller. Target utama dari sistem giveaway ini ialah calon konsumen. Mereka diiming-imingi dengan hadiah yang berupa uang, benda, atau jasa namun mereka harus mempromosikan produk dari penyelenggara giveaway.
Untuk memenangkan giveaway, peserta harus memenuhi syarat untuk mendapatkan hadiah gratis tersebut. Syarat yang biasanya diajukan berbeda-beda dari setiap penjual atau penyelenggara, pada umumnya syarat yang diajukan ialah dengan mem-follow atau mengikuti akun penjual tersebut, bisa juga disertai dengan spam like (menyukai semua foto-foto dari produk yang telah diunggah di akun penjual) atau dengan mengunggah dan mempromosikan produk tertentu yang diinginkan seller, dan dapat dilakukan dengan cara menandai (tag) sebanyak-banyaknya akun instagram lain.
Melalui cara giveaway tersebut para konsumen merasa berkompetisi untuk mendapatkan hadiah tersebut. Akan tetapi dalam strategi giveaway tersebut sebenarnya seller juga masih mendapat keuntungan dari para peserta. Dengan syarat yang diajukan oleh penyedia giveaway maka akun mereka akan banyak difollow oleh peserta sehingga jumlah followers mereka terus bertambah dan produk yang mereka pasarkan akan menjadi viral. Dengan demikian maka dengan cara tersebut seller tidak dirugikan walaupun telah memberikan hadiah gratis kepada para pengguna akun instagram lainnya. Meningkatnya followers di akun instagram akan membuat para calon pembeli tidak ragu terhadap produk yang dijual karena dengan banyaknya followers dan banyaknya like maka reputasi online shop nya pun terpercaya.
Reputasi online shop yang sudah terpercaya maka akan menstimulus para calon pembeli lainnya untuk menggunakan produk dari online shop tersebut. Menurut Sulaksana (dalam Lestari, 2015: 420), pengalaman konsumen dalam membeli sebuah produk atau merek akan menentukan apakah konsumen mau melakukan pembelian ulang merek yang sama (repeat puschase) atau justru menggantinya dengan merek yang lain. Dari hal tersebut maka secara tidak langsung akan membentuk loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan produk dari suatu online shop. Karena pada awalnya dalam bisnis online shop merupakan suatu bisnis yang berada di dunia maya sehingga dalam menjalankan bisnis tersebut kepercayaan merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh seller dan juga konsumen. Melalui strategi pemasaran giveaway ini bisa dikatakan sebagai sarana untuk membangun kepercayaan konsumen, dampaknya yang dapat dirasakan oleh seller adalah mendapat jumlah yang banyak sehingga menimbulkan kepercayaan atas reputasi yang baik dari suatu online shop. Melalui giveaway pula seller tidak perlu repot-repot untuk mencari sendiri followers dengan susah payah, mereka juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli followers. Cukup dengan menggunakan strategi giveaway maka dengan sendirinya mereka akan mendapat banyak followers yang banyak.
Melihat fenomena tersebut para peserta giveaway belum menyadari meskipun penyelenggara tersebut memberikan hadiah secara gratis namun dengan syarat seperti spam like atau follow akun sebenarnya juga memberikan keuntungan kepada pihak penyelenggara. Kapitalisme sendiri hanya mementingkan keuntungan sehingga selalu memikirkan segala jenis cara untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Dibalik itu semua tentu pihak penyelenggara giveaway tidak ingin merasa dirugikan, mereka tetap memperhatikan keuntungan yang akan mereka dapatkan dari jumlah followers yang akan didapatkan yaitu dengan jumlah followers yang banyak dan dengan memviralkan produknya melalui peserta giveaway tersebut maka produk yang dijualnya akan banyak dilihat oleh pengguna akun instagram lain. Dan dari jumlah like yang dihasilkan dari persyaratan sebagai peserta giveaway tersebut dapat dijadikan sebagai bukti untuk menaikkan reputasi dari produk-produk seller. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk mereka dengan cara memberikan hadiah gratis maka akan menarik bagi calon konsumen untuk mengikuti sehingga akan semakin banyak jumlah followers yang didapatkan. Tentu untuk para penjual mereka tidak mau dirugikan, mereka tetap memerhatikan keuntungan sebesar-besarnya dari apa yang mereka keluarkan.
Daftar Pustaka
Banjaransari, Yudhi Gumbiro.2018.Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Page Down Cloth Maker.Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://www.google.co.id/amp/s/digitalentrepreneur.id/strategi-promosi-instagram/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/id.techinasia.com/kiat-giveaway-online/amp/
Lestari, Desti Putri.2015.Analisis Strategi Internet Marketing Butik Online Di Surabaya Malalui Instagram.Commonline Departemen Komunikasi.Vol.44 No.2 Hal. 412-424.
Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan sebuah perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan setiap individu. Perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi pola-pola dalam kehidupan mereka sekarang ini, misalnya dengan kemajuan teknologi dalam masyarakat yang lebih sering menggunakan gadgetnya untuk menggantikan aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan di luar rumah. Dengan penggunaan sosial media, keperluan bisnis, belanja kebutuhan rumah tangga, diskusi daring, dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan cepat tanpa kita berpindah tempat ke mana pun. Adanya sosial media yang semakin beranekaragam jenisnya ini memberikan dampak positif maupun negatif. Positifnya, lebih efisien waktu karena masyarakat dapat melakukan segala keperluannya hanya dengan diam di tempat tanpa beranjak ke luar rumah. Dampak negatif ialah mereka kurang berinteraksi dengan sesama individu-individu lain sehingga sosialisasi kurang terjadi, terdapat berbagai macam cara orang lain untuk melakukan tindak kejahatan di dunia maya, dan lain-lain.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan sosial media di Indonesia saat ini menjadi sebuah peluang yang menjanjikan bagi para pelaku usaha bisnis untuk beralih ke usaha online shop. Media sosial menjadi media bagi para pebisnis online shop untuk menjual produknya. Pasar online shop memiliki sifat dinamis, menuntut perubahan-perubahan, memerlukan langkah tepat, dan reaksi cepat, sehingga dengan demikian produk yang dijual akan mampu bertahan dalam persaingan pasar (Banjaransari, 2018:2). Berdasarkan hal tersebut maka maka kaum kapitalis melihat peluang tersebut kemudian melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnisnya. Untuk itu strategi yang digunakan dalam kegiatan pemasaran dengan mengutamakan komunikasi antara penjual dan pembeli lebih ditonjolkan untuk menarik calon konsumen.
Saat ini bisnis online shop menjamur di instagram, karena dari jenis media sosial yang ada saat ini instagram menjadi salah satu sosial media yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia (https://techno.okezone.com). Dengan foto-foto dan segala macam informasi yang diunggah ditampilkan dengan menarik maka dapat dengan mudah untuk menjadi perhatian bagi para pengguna instagram lainnya. Peluang tersebut kemudian dilihat oleh para pengusaha online shop untuk gencar dalam mempromosikan produknya melalui kemunikasi pemasaran di instragram. Menurut Abad (dalam Banjaransari, 2018: 2) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran di internet melalui media massa dapat memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh barang ataupun jasa yang diinginkan.
Terkait dengan komunikasi pemasaran melalui sosial media tersebut memunculkan adanya fenomena baru dalam strategi komunikasi pemasaran yaitu Shout For Shout (SFS). SFS ini merupakan konsep promosi yang termasuk dalam bagian dari model pemasaran 3.0 marketing yang menekankan pada aspek partisipasi dalam melakukan promosi dalam instragram (Lestari, 2015: 413). SFS tersebut merupakan sebuah aktivitas untuk saling mempromosikan produk melalui akun instagram. Salah satu jenis dari strategi komunikasi pemasaran tersebut adalah giveaway. Giveaway merupakan sebuah kegiatan berupa pemberian hadiah gratis kepada siapa saja yang sesuai dengan produk yang dijanjikan oleh seller, pemenangnya akan ditentukan secara acak oleh seller. Target utama dari sistem giveaway ini ialah calon konsumen. Mereka diiming-imingi dengan hadiah yang berupa uang, benda, atau jasa namun mereka harus mempromosikan produk dari penyelenggara giveaway.
Untuk memenangkan giveaway, peserta harus memenuhi syarat untuk mendapatkan hadiah gratis tersebut. Syarat yang biasanya diajukan berbeda-beda dari setiap penjual atau penyelenggara, pada umumnya syarat yang diajukan ialah dengan mem-follow atau mengikuti akun penjual tersebut, bisa juga disertai dengan spam like (menyukai semua foto-foto dari produk yang telah diunggah di akun penjual) atau dengan mengunggah dan mempromosikan produk tertentu yang diinginkan seller, dan dapat dilakukan dengan cara menandai (tag) sebanyak-banyaknya akun instagram lain.
Melalui cara giveaway tersebut para konsumen merasa berkompetisi untuk mendapatkan hadiah tersebut. Akan tetapi dalam strategi giveaway tersebut sebenarnya seller juga masih mendapat keuntungan dari para peserta. Dengan syarat yang diajukan oleh penyedia giveaway maka akun mereka akan banyak difollow oleh peserta sehingga jumlah followers mereka terus bertambah dan produk yang mereka pasarkan akan menjadi viral. Dengan demikian maka dengan cara tersebut seller tidak dirugikan walaupun telah memberikan hadiah gratis kepada para pengguna akun instagram lainnya. Meningkatnya followers di akun instagram akan membuat para calon pembeli tidak ragu terhadap produk yang dijual karena dengan banyaknya followers dan banyaknya like maka reputasi online shop nya pun terpercaya.
Reputasi online shop yang sudah terpercaya maka akan menstimulus para calon pembeli lainnya untuk menggunakan produk dari online shop tersebut. Menurut Sulaksana (dalam Lestari, 2015: 420), pengalaman konsumen dalam membeli sebuah produk atau merek akan menentukan apakah konsumen mau melakukan pembelian ulang merek yang sama (repeat puschase) atau justru menggantinya dengan merek yang lain. Dari hal tersebut maka secara tidak langsung akan membentuk loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan produk dari suatu online shop. Karena pada awalnya dalam bisnis online shop merupakan suatu bisnis yang berada di dunia maya sehingga dalam menjalankan bisnis tersebut kepercayaan merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh seller dan juga konsumen. Melalui strategi pemasaran giveaway ini bisa dikatakan sebagai sarana untuk membangun kepercayaan konsumen, dampaknya yang dapat dirasakan oleh seller adalah mendapat jumlah yang banyak sehingga menimbulkan kepercayaan atas reputasi yang baik dari suatu online shop. Melalui giveaway pula seller tidak perlu repot-repot untuk mencari sendiri followers dengan susah payah, mereka juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli followers. Cukup dengan menggunakan strategi giveaway maka dengan sendirinya mereka akan mendapat banyak followers yang banyak.
Melihat fenomena tersebut para peserta giveaway belum menyadari meskipun penyelenggara tersebut memberikan hadiah secara gratis namun dengan syarat seperti spam like atau follow akun sebenarnya juga memberikan keuntungan kepada pihak penyelenggara. Kapitalisme sendiri hanya mementingkan keuntungan sehingga selalu memikirkan segala jenis cara untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Dibalik itu semua tentu pihak penyelenggara giveaway tidak ingin merasa dirugikan, mereka tetap memperhatikan keuntungan yang akan mereka dapatkan dari jumlah followers yang akan didapatkan yaitu dengan jumlah followers yang banyak dan dengan memviralkan produknya melalui peserta giveaway tersebut maka produk yang dijualnya akan banyak dilihat oleh pengguna akun instagram lain. Dan dari jumlah like yang dihasilkan dari persyaratan sebagai peserta giveaway tersebut dapat dijadikan sebagai bukti untuk menaikkan reputasi dari produk-produk seller. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk mereka dengan cara memberikan hadiah gratis maka akan menarik bagi calon konsumen untuk mengikuti sehingga akan semakin banyak jumlah followers yang didapatkan. Tentu untuk para penjual mereka tidak mau dirugikan, mereka tetap memerhatikan keuntungan sebesar-besarnya dari apa yang mereka keluarkan.
Daftar Pustaka
Banjaransari, Yudhi Gumbiro.2018.Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Page Down Cloth Maker.Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://www.google.co.id/amp/s/digitalentrepreneur.id/strategi-promosi-instagram/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/id.techinasia.com/kiat-giveaway-online/amp/
Lestari, Desti Putri.2015.Analisis Strategi Internet Marketing Butik Online Di Surabaya Malalui Instagram.Commonline Departemen Komunikasi.Vol.44 No.2 Hal. 412-424.
Komentar
Posting Komentar